MASYARAKAT ARAB SEBELUM ISLAM (1)
Tulisan ini diangkat dari karya Dr.
Abdul Aziz, MA (Chiefdom)
Agama Yahudi telah lama
tersebar di berbagai wilayah Arab, seperti Kahibar, yatsrib (Madinah), Wadi
al-Qura, Fadak, Taima, dan di bagian
selatan, khususnya Himyar. Berbagai
riwayat historis mengenai penyebaran agama ini dikalangan orang Arab kurang begitu jelas. Salah satu
riwayat mengaitkan penyebaran agama ini dengan peristiwa hijrahnya orang Yahudi
dari Babilonia sekitar tahun 606 SM di masa Raja Nebukadnezar (Bukhtanasar)
yang kekuasaannya mencakup Palestina. Riwayat lain menyebutkan, sebagian orang
Yahudi bermigrasi ke wilayah selatan dari Kanaan di Palestina pada masa
kekuasaan Romawi di bawah Kaisar Titus pada 70 M dan sebagian lagi pada masa
Kaisar Adrianus tahun 132 M.
Bagaimanapun, Palestina
di masa silam merupakan bagian Semenanjung Arabia yang tidak memiliki perintang
apapun bagi orang Yahudi untuk bermigrasi ke wilayah selatan Arabia, bukan
hanya untuk mencari daerah subur tempat mengembangkan keahlian pertanian mereka
tetapi juga untuk tujuan dagang dan keagamaan. Bukti sejarah berupa perkuburan
orang Yahudi Himyar (Homeriton) di timur kota Haifa memperlihatkan bahwa
generasi Yahudi Yaman banyak yang menjalin hubungan dengan orang Yahudi
Palestina.
Gelombang pertama imigran
Yahudi ke selatan diduga bermukim di Khaibar, sehingga daerah ini menjadi
permukiman Yahudi tertua di selatan. Menurut sebagian ahli, Khaibar berasal
dari kata Ibrani Kheber, berarti
kelompok, jemaat, atau markas tentara.
Permukiman di daerah
subur ini dimulai oleh Syaftia bin Mahlayel dari Bani Farish. Namun,
Yatsrib-lah yang kemudian jadi pusat orang Yahudi Arab. Sebelum kedatangan
mereka dari utara, di kota itu telah bermukim kabilah-kabilah Arab. Mereka
menyambut baik kedatangan orang-orang Yahudi dan bahkan sebagian kecil kabilah
Arab itu kemudian menganut agama Yahudi. Hal ini terlihat dari nama-nama
kabilah yang asli Arab, seperti Bani Auf, Bani Ikrimah, atau Bani Tsa’labah.
Maka, sebagian ahli menduga bahwa Yahudi Bani Qainuqa’ pun sebenarnya orang
Arab yang telah lama memeluk agama itu.
Melalui kemampuan
bertani, menjinakkan binatang, dan berdagang, orang Yahudi meraih pengaruh kuat
di kota itu. Tetapi setelah kedatangan kabilah Arab dari selatan, al-Aus dan
al-Khazraj, pengaruh merema melemah dan terkalahkan oleh kedua kabilah tersebut.
Di selatan sendiri, Yahudi Arab dari keturunan Taban As’ad dan anaknya, Dzu
Nuwas, berhasil membangun Kerajaan Himyar serta pernah menaklukkan kota Najran
dan memaksa penduduknya yang beragama Nasrani memeluk Yahudi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar