Kamis, 26 April 2012

Sejarah Islam-Masyarakat Arab Sebelum Islam


MASYARAKAT ARAB SEBELUM ISLAM (1)

Tulisan ini diangkat dari karya Dr. Abdul Aziz, MA (Chiefdom)
Agama Yahudi telah lama tersebar di berbagai wilayah Arab, seperti Kahibar, yatsrib (Madinah), Wadi al-Qura, Fadak, Taima,  dan di bagian selatan, khususnya Himyar.  Berbagai riwayat historis mengenai penyebaran agama ini dikalangan  orang Arab kurang begitu jelas. Salah satu riwayat mengaitkan penyebaran agama ini dengan peristiwa hijrahnya orang Yahudi dari Babilonia sekitar tahun 606 SM di masa Raja Nebukadnezar (Bukhtanasar) yang kekuasaannya mencakup Palestina. Riwayat lain menyebutkan, sebagian orang Yahudi bermigrasi ke wilayah selatan dari Kanaan di Palestina pada masa kekuasaan Romawi di bawah Kaisar Titus pada 70 M dan sebagian lagi pada masa Kaisar Adrianus tahun 132 M. 
Bagaimanapun, Palestina di masa silam merupakan bagian Semenanjung Arabia yang tidak memiliki perintang apapun bagi orang Yahudi untuk bermigrasi ke wilayah selatan Arabia, bukan hanya untuk mencari daerah subur tempat mengembangkan keahlian pertanian mereka tetapi juga untuk tujuan dagang dan keagamaan. Bukti sejarah berupa perkuburan orang Yahudi Himyar (Homeriton) di timur kota Haifa memperlihatkan bahwa generasi Yahudi Yaman banyak yang menjalin hubungan dengan orang Yahudi Palestina.
Gelombang pertama imigran Yahudi ke selatan diduga bermukim di Khaibar, sehingga daerah ini menjadi permukiman Yahudi tertua di selatan. Menurut sebagian ahli, Khaibar berasal dari kata Ibrani Kheber, berarti kelompok, jemaat, atau markas tentara.
Permukiman di daerah subur ini dimulai oleh Syaftia bin Mahlayel dari Bani Farish. Namun, Yatsrib-lah yang kemudian jadi pusat orang Yahudi Arab. Sebelum kedatangan mereka dari utara, di kota itu telah bermukim kabilah-kabilah Arab. Mereka menyambut baik kedatangan orang-orang Yahudi dan bahkan sebagian kecil kabilah Arab itu kemudian menganut agama Yahudi. Hal ini terlihat dari nama-nama kabilah yang asli Arab, seperti Bani Auf, Bani Ikrimah, atau Bani Tsa’labah. Maka, sebagian ahli menduga bahwa Yahudi Bani Qainuqa’ pun sebenarnya orang Arab yang telah lama memeluk agama itu.
Melalui kemampuan bertani, menjinakkan binatang, dan berdagang, orang Yahudi meraih pengaruh kuat di kota itu. Tetapi setelah kedatangan kabilah Arab dari selatan, al-Aus dan al-Khazraj, pengaruh merema melemah dan terkalahkan oleh kedua kabilah tersebut. Di selatan sendiri, Yahudi Arab dari keturunan Taban As’ad dan anaknya, Dzu Nuwas, berhasil membangun Kerajaan Himyar serta pernah menaklukkan kota Najran dan memaksa penduduknya yang beragama Nasrani memeluk Yahudi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar