KLASIFIKASI
AD-DIEN ISLAM
Setelah kita
memahami mengenai DIEN Islam, sebagi sebuah fitrah
yang di berikan ALLAH Swt bagi manusia melalui Rasullah Saw sebagai suatu
tuntunan dalam keselamatan berkehidupan di dunia dan di akherat kelak. Kini akan saya utarakan mengenai klasifikasi
Dien yang harus kita pahami agar tidak tersesat atau salah dalam menjalankan
Dien Islam.
Maka perpaduan antara: Rububiyyah
(Hukum) + Mulkiyyah (wilayah/Daar) + Ubudiyyah/
Uluhiyyah (umat/jamaah/warga) inilah unsur Syar’iah dan Ad Dien,
sebagai dasar ilmu yang benar untuk membentuk sebuah Aqidah
ke-Islaman yang benar, inilah sebenar-benarnya IMAN. (baca. Materi
Memahami Aqidah Islam)
Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula)
kepada hari kemudian, dan mereka tidak mengharamkan apa yang diharamkan oleh
Allah dan RasulNya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah),
(yaitu orang-orang) yang diberikan Al-Kitab kepada mereka, sampai mereka
membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk (Qs. 9:29)
Apakah mereka mempunyai sembahan-sembahan selain Allah yang
mensyariatkan untuk mereka Dien (agama) yang tidak diizinkan Allah?
Sekiranya tak ada ketetapan yang menentukan (dari Allah) tentulah mereka telah
dibinasakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang zalim itu akan memperoleh azab
yang amat pedih (Qs. 42:21)
Katakanlah: "Hai orang-orang kafir; Aku tidak akan menyembah apa
yang kamu sembah; Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah; Dan aku tidak
pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah; dan kamu tidak pernah (pula)
menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah; Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku
(Qs. 109:1-6)
Dari ayat-ayat di atas jelaslah bahwa ada 2 (dua) klasifikasi Dien
(agama) yang di fahamkan Allah bagi manusia, yaitu: (1) DIENUL HAQ dan
(2) DIENUL BATHIL
Ø DIENUL HAQ
Dienul
haq adalah Dien Allah yang disampaikan melalui perantara rasul-rasul-Nya
sejak Nabi Nuh, Nabi Ibrahim, Nabi Musa, Nabi Isa, yang akhirnya telah
disempurnakan pada masa Rasulullah Muhammad Saw, sebagai Nabi-Nya yang
terakhir. Dienul Haq juga disebut Dienul Islam atau
Dienullah. Atau dengan istilah lain, dienul haq adalah Dien
Tauhid yang di syariatkan Allah dengan kitab-Nya (Al-Qur’an) untuk
keselamatan manusia atas diri dan lingkungannya.
"... Pada hari ini telah
Kusempurnakan untuk kamu dien-mu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan
telah Ku-ridhai Islam itu jadi dien bagimu..." (QS. 5:3)
"Dia-lah yang mengutus Rasul-Nya
dengan membawa petunjuk dan Dien yang haq agar dimenangkan-Nya terhadap
semua dien.." (QS.48:28)
Ø DIENUL BATHIL
Dienul
bathil adalah Dien Thoghut (setan) melalui perantara
pengikut-pengikut-Nya yang terdiri dari golongan jin dan manusia yang tidak
mengakui atau menerima dienullah sebagai jalan hidupnya. Dien bathil disebut
juga Dienul Kafir atau Dienul Jahiliyyah.
Atau dengan istilah lain, dienul bathil adalah Dien Musyrik
yang disyariatkan orang-orang kafir dengan hawa nafsu dan pola fikir yang ada
di otak yaitu angan-angannya untuk merusak fitrah manusia yang di syariatkan
Allah dan keseimbangan lingkungan demi tujuan-tujuan duniawi.
"Apakah kamu tidak memperhatikan
orang-orang yang mengaku dirinya telah beriman kepada apa yang diturunkan
kepadamu dan kepada apa yang diturunkan sebelum kamu ? Mereka hendak berhakim
kepada thoghut, padahal mereka telah diperintah mengingkari thoghut itu.
Dan syaitan bermaksud menyesatkan mereka (dengan) penyesatan yang
sejauh-jauhnya." (QS. 4:60)
"Sesungguhnya orang-orang yang
kafir kepada Allah dan rasul-rasul-Nya, dan bermaksud memperbedakan antara
(keimanan kepada) Allah dan rasul-rasul-Nya, dengan mengatakan : 'Kami
beriman kepada yang sebahagian dan kami kafir terhadap sebahagian (yang lain)',
serta bermaksud (dengan perkataan itu) mengambil jalan (tengah) di antara yang
demikian (iman atau kafir), merekalah orang-orang yang kafir sebenar-benarnya.
Kami telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir itu siksaan yang
menghinakan." (QS. 4:150-151)
Andaikata Islam dimaknakan agama, maka sudah menjadi
keharusan seseorang yang mengaku beragama Islam untuk melaksanakan apa yang di
syariatkan Allah dengan kitab-Nya Al-Qur’an.
Seseorang yang beragama Islam sudah seharusnya menjadikan dien haq
sebagai jalan hidupnya, berhukum Islam, dan melaksanakan aturan
Islam atas diri dan lingkungannya, beriman pada yang sebagian dan kafir pada
yang sebagian.
Lalu mereka yang mengaku beragama Islam menjadikan dien
bathil sebagai jalan hidupnya serta mengangkat pemimpin melalui mekanisme dien
bathil, maka tidak dapat dikatakan mereka beragama Islam, meskipun mereka
menjalankan ibadah yang bersifat ritual seperti sholat, puasa, dan haji. Karena
mereka tidak berhukum Islam, dan melaksanakan aturan Islam atas
diri dan lingkungannya. Para penganut
dan pengikut paham dien bathil hanya mengakui eksistensi Allah sebagai Dzat
yang “diagungkan di langit”, namun menolak pengagungan Dien Allah di
bumi.
Wallahu a’lam bish shawab.