Selasa, 27 Maret 2012

Dalil bumi untuk manusia


Dalil Bumi untuk Manusia


Allah dengan ke agungan-NYA, menciptakan manusia setelah DIA menciptakan alam semesta yaitu langit dan bumi dan apa-apa yang berada diantara keduanya, dengan dalil-dalil sebagai berikut:
1.      As-sajadah 4 – 9
Artinya :
Ø  ‘Allah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya alam enam masa, kemudian Dia bersemayam diatas Arsy, Bagi mu tiada seorang penolong maupun pemberi syafaat selain Dia. Maka apakah kamiu tidak memperhatikan?.
Ø  Dia mengatur segala urusan dari langit kebumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya (lamanya) adalah seribu tahun menurut perhitungan mu.
Ø  Yang demikian itu, ialah Tuhan yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, Yang Maha Perkasa, Maha Penyayang.
Ø  Yang memperindah segala sesuatu  yang Dia ciptakan dan yang memulai penciptaan manusa dari tanah.
Ø  Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari saripati tanah yang hina (air mani).
Ø     Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ruh (ciptaan)-Nya kedalam tubuhnya dan Dia menjadikan pendenganran, peglihatan dan hati bagimu, (tetapi) sedikit sekali kamu bersyukur.’ (32/4-9)

2.      Hud  7
Artinya ‘Dan Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, menguji siapakah diantara kamu yang lebih baik amalnya, jika engkau berkata (kepada peduduk Mekah), ‘sesungguhnya kamu akan di bangkitkan setelah mati, niscaya orang kafir itu akan berkata, ini hanyalah sihir yang nyata.

3.      Yunus  3 – 5
Artinya :
Ø  ‘Sesungguhnya Tuhan kamu Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam diatas Arsy (singgasana) utuk mengatur segala urusan. Tidak ada yang dapat memberi syafaat kecuali setelah izin-Nya. Itulah Allah Tuhan mu, maka sembahlah Dia. Apakah kamu tidak mengambil pelajaran ?
Ø  Hanya kepada –Nya kamu semua akan kembali. Itu merupakan janji Allah yang benar dan pasti. Sesungguhnya Dia lah yang memulai penciptaan makhluk kemudian mengulanginya (menghidupkanya kembali setelah berbangkit), agar Dia memberi balasan kepada yang beriman dan mengerjakan kebajikan dengan adil. Sedangkan orang-orang kafir (disediakan) minuman air yang mendidih dan siksaan yang pedih karena kekafirannya.
Ø  Dialah yang menjadikan matahari bersinar bulan bercahaya, dan Dia lah yang menetapkan tempat orbit-orbitnya, agar kamu mengetahui bilangan tahun, dan perhitungan waktu, Allah tidak menciptakan demikian melainkan dengan benar. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang yag mengetahui. (10/3-5)

4.      Al-A’raf  54
Artinya : ‘ Sungguh, Tuhan mu adalah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat. (Dia menciptakan) matahari, bulan dan bintang-bintang tunduk kepada-Nya. Ingatlah ! segala penciptaan dan urusan menjadi hak-Nya. Mahasuci Allah, Tuhan seluruh alam.

5.      Al-Furqon 59
Artinya : ‘ Yang menciptakan langit dan bumi  dan apa yang ada diantara keduanya dalam enam masa. Kemudian Dia bersemayan diatas Arsy. (Dia lah) Yang Maha Pengasih, maka tanyakanlah (tentang Allah) kepada orang yag lebih mengetahui (Muhammad).

6.      Qaaf  38
Artinya : ‘Dan sungguh, Kami telah menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya dalam enam masa, dan kami tidak merasa letih sedikit pun’.

7.      Fushilat 9 – 12
Artinya :
Ø  ‘Katakanlah, pantaskah kamu ingkar kepada  Tuhan yang menciptakan bumi dalam dua masa dan kamu adakan pula sekutu-sekutu bagi-Nya? Itulah Tuhan seluruh alam.
Ø  Dan Dia ciptakan gunung-gunung yang kokoh diatasnya. Dan kemudian Dia berkahi, dan dia tentukan makanan-makanan (bagi penghuni)nya dalam empat masa, memadai  untuk (memenuhi kebutuhan) mereka yang memerlukan.
Ø  Kemudian menuju kelangit dan (langit) itu masih berupa asap, lalu Dia berfirman  kepadanya dan kepada bumi, ‘ Datanglah kamu berdua menurut perintah-Ku dengan patuh atau terpaksa.’ Keduanya menjawab, “kami datang dengan patuh”.
Ø  Lalu diciptakan Nya tujuh langit dalam dua masa dan pada setiap langit Dia mewahyukan urusan masing-masing. Kemudian langit yang dekat (dengan bumi), kami hiasi dengan bintan-bintang. Dan (Kami ciptakan itu) untuk memelihara. Demikianlah ketentuan (Allah) Yang Mahakuasa, Maha Mengetahui’ (41/9-12)

8.      Al-Hadid  1 – 6
Artnya :
Ø  ‘Apa yang ada di langit dan di bumi bertasbih kepada Allah. Dia lah Yang Mahaperkasa , Maha-bijaksana.
Ø  Milik-Nyalah kerajaan langit dan bumi, Dia menghidupkan dan mematikan dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.
Ø  Dialah Yang Awal  Yaang Akhir, Yang Zahir dan Yang Bathin, dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.
Ø  Dia lah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa kemudian Dia bersemayam diatas Arsy. Dia mengetahui apa yang masuk kedalam bumi dan apa yang keluar dari dalamnya, apa yang turun dari langit dan apa yang naik kesana. Dan Dia bersama kamu dimana saja kamu berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang Kamu kerjakan.
Ø  Milik-Nyalah kerajaan langit dan bumi. Dan hanya kepada Allah segala urusan dikembalikan.
Ø  Dia memasukan malam kedalam siang daan memasukan siang kedalam malam. Dan Dia Maha Mengetahui sagala isi hati’. (57/1-6).

Begitulah seterusnya apa-apa yang sama dalam jadwal ini. Semua itu tidak Allah ciptakan untuk manusia, agar dia manjadi kholifah Allah dimuka bumi ini (di alam raya ini) semuanya itu Allah ciptakan hanya untuk manusia.
Bumi bagi manusia adalah tempat tinggal, hamparan, tempat berdiam bersenang-senang (buaian yang merupakan benda kesenangan untuknya) merupakan anugrah yang bisa menciptakan kesenangan di dunia.
            Selanjutnya perhatikan nash-nash atau dalil-dalil sebagai berikut QS 40/64, 2/36, 7/34, 2/29,22. 51/48. 78/6. 43/10. 20/53-55 dan71/19-20. Maka manusia dan bumi itu dua urusan/perkara yang tidak dapat dipisahkan, begitulah keadaannya. Karena dari bumi manusia di ciptakan dan di dalam bumi manusia di kubur dan dari bumi manusia di keluarkan dan di dalamnya dia dimasukan, yakni di bumi itulah manusia hidup dan mati.
            Begitulah segala apa-apa yang diperlukan dalam kehidupan dan matinya, sungguh telah Allah buatkan secara lengkap/ sempurna. Semua ini adalah nikmat dari Allah untuk manusia, maka dari itu yang dimaksud dengan banda sampai waktu yang ditentukan (selama hidup).
            Maka setelah kita membicarakan sekitar kaitan menusia dengan Qur’an dan dengan bumi, kita harus mengetahui bahwa Allah menciptakan bumi hanya untuk manusia, dan Qur’an di turunkan hanya untuk manusia juga yang demikian itu adalah Fitrah dan Sunah-NYA. Termasuk sesuatu yang aneh  apabila manusia ingin hidup di jagad raya ini secara aman, tetapi tidak mau mewarisi bumi dan Qur’an, karena manusia baginya berkaitan dengan bumi dan Qur’an secara mutlak, biar bagaimanapun, dimanapun dan dalam kondisi apapun, tiga unsur (manusia, bumi dan Qur’an) tidak bisa dipisah-paisahkan satu dengan yang lainnya, maka apabila salah satu dari padanya terpisah, maka rusaklah Fitrah-NYA dan batal lah Sunah-NYA.

Manusia berQuran


Manusia BerQur'an

            Aqidah adalah pengertian tentang dasar-dasar Ad-Dien didalam bertauhid lawannya adalah syirik, untuk dijadikan syariat bagi manusia dan meyakininya, adapun yang dimaksud dengan Ad-Dien disini adalah Dinullah satu-satunya, dan itu adalah Dinul Haq yang diwajibkan kepada kita untuk mengetahuinya dan meyakininya, maka perhatikanlah  jadwal/skema sebagai berikut : (lihat Lampiran 1)
Allah Al-Kholiq satu-satunya yang harus dan wajib disembah dan janganlah sekali-kali menyekutukan-NYA dan DIA mempunyai ASMAUL HUSNA, yang selalu bertasbih kepada-NYA baik  yang ada  di langit dan di bumi.
            Allah SWT dengan segala kebesaran dan ke Agungan-NYA Dia adalah Al-Alim ------ Al-Kholik, dikarenakan Allah telah mengajarkan Al-Qur’an dan menciptakan manusia serta alam semesta, sebagaimana firman Allah  (55 : 1-4), maka Qur’an adalah ilmumya. Manusia adalah ciptaan-NYA, dan kewajiban bagi manusia untuk mempelajari Qur’an, oleh karenanya Al-Qur'an adalah ilmu khusus untuk manusia dan bukan untuk yang lainnya. oleh karena itu Qur’an dan manusia merupakan dua perkara yang berbeda, tetapi tidak dapat dipisah-pisahkan.karena Qur’an ilmu untuk manusia dan manusia diciptakan untuk ber-Quran. Dengan ibarat/perumpamaan lain kita dapatkan : bahwa Quran adalah positif (+) dan manusia negatif (-) apabila positif tanpa negatif tidak berarti apa-apa baginya dan begitupun sebaliknya.
            Maka dari itulah wahyu yang pertama kali diturunkan kepada Hamba Allah yaitu ‘IQRA’ dengan shigot ‘perintah’, dari Bacaan yaitu Quran. dan dinamakan surat yang pertama adalah ‘Alaqoh (dengan ikatan), karena manusia diciptakan dari segumpal darah dan dia berhubungan di dalam kehidupannya dengan Qur’an secara mutlaq, maka marilah kita selalu ingat, ini dua macam urusan/perkaara akan tetapi berkaitan satu sama lainnya,  oleh karena itu wajib bagi manusia untuk mempelajari Qur’an  dan  jangan sekali-kali lepas/terpisah dari Qur’an. Karena Qur’an adalah ajaran (isme) Allah atau Ilmu-NYA dan mempelajarinya berarti sesuai dengan fitrah-NYA. Maka Allah berfirman  ‘Bacalah! Dengan Isme Rabb-mu, yang telah menciptakan, menciptakan manusia dari segumpal darah’ (Al-alaq :1-5). Maksudnya adalah wajib atasmu untuk ber qur’an karena Qur’an adalah isme dan fitrah-NYA dan manusia berkaitan erat dengannya dan jangan sekali-kali terpisahkan secara mutlak.

Kamis, 15 Maret 2012

Pengertian Thogut


THOGUT

 Thogut adalah setiap sesuatu yang berlawanan dengan Allah, berlawanan dengan aturan Allah, berlawanan dengan kekuasaan Allah itulah yang disebut dengan thogut. Sehingga bentuknya bisa anak, orang tua, suami atau istri pimpinan atau golongan. Thogut dalam bentuk jama’ itu merupakan lambang kemusyrikan. Pada akhirnya berbahagialah mereka yang menjalankan aturan Allah.


1.      Thogut adalah bentuk jama’ dari Athoghi yaitu isim fail dari (“thogho-yathgho-thogiyan”) artinya seorang kafir telah melampaui batas.Artinya : Pergilah kepada Fir'aun; Sesungguhnya ia telah melampaui batas".(20/24)

2.       Sewenang-wenang dalam membuat kerusakan.
Artinya : Yang berbuat sewenang-wenang dalam negeri, Lalu mereka berbuat banyak kerusakan dalam negeri itu.(89/11-12)

3.       Berbuat curang

Artinya : Supaya kamu jangan melampaui batas tentang neraca itu. Dan Tegakkanlah timbangan itu dengan adil dan janganlah kamu mengurangi neraca itu.(55/8-9)

4.      Melampaui batas ukuran.
Artinya : Makanlah di antara rezki yang baik yang telah Kami berikan kepadamu, dan janganlah melampaui batas padanya, yang menyebabkan kemurkaan-Ku menimpamu. dan Barangsiapa ditimpa oleh kemurkaan-Ku, Maka Sesungguhnya binasalah ia.(20/81)

5.      Thogut berarti sombong
Artinya : Ketahuilah! Sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas, Karena Dia melihat dirinya serba cukup.(96/6-7)

6.       Kata Thoghiyan di ikuti dengan kata kafaro berarti durhaka dan kekafiran :
Arinya : Orang-orang Yahudi berkata: "Tangan Allah terbelenggu"[426], sebenarnya tangan merekalah yang dibelenggu[427] dan merekalah yang dila'nat disebabkan apa yang telah mereka katakan itu. (tidak demikian), tetapi kedua-dua tangan Allah terbuka; Dia menafkahkan sebagaimana Dia kehendaki. dan Al Quran yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu sungguh-sungguh akan menambah kedurhakaan dan kekafiran bagi kebanyakan di antara mereka. dan Kami telah timbulkan permusuhan dan kebencian di antara mereka sampai hari kiamat. Setiap mereka menyalakan api peperangan Allah memadamkannya dan mereka berbuat kerusakan dimuka bumi dan Allah tidak menyukai orang-orang yang membuat kerusakan.(5/64)

7.      Thoghiyan berarti kesesatan :
Artinya : Allah akan (membalas) olok-olokan mereka dan membiarkan mereka terombang-ambing dalam kesesatan mereka.(2/15)

Minggu, 11 Maret 2012

Misi Manusia di Bumi, Dien Allah


Misi Manusia di Bumi

" Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya kami menciptakan kamu secara main-main (saja). Dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami? Maka Maha Tinggi Allah, Raja Yang sebenarnya : tidak ada tuhan ( yang berhak disembah) selain Dia. Tuhan (Yang mempunyai) Arsy yang mulia"
(Al-mu'minun : 115-116).
Mungkin anda mengira bahwa Allah menciptakan anda hanya untuk bermain-main saja, tanpa tujuan dan tanpa misi yang mesti anda pikul.  Tidak ! Allah menciptakan manusia dengan tujuan yang hak, yaitu menjalankan misi Allah SWT di planet ini.
Misi adalah apa yang harus dikerjakan selama hidup di Bumi ini.
Setiap manusia tentu memiliki misi yang berbeda-beda dalam menjalani kehidupan di Bumi ini, hal ini bukan menjadi masalah.  Namun, sebagai seorang beragama Islam tentulah memiliki misi utama akan keberadaannya di Dunia ini. Karena manusia adalah Hamba Allah ! Misi utama manusia sebagai hamba Allah adalah Mengabdi (beribadah) kepada Allah.
Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku" 
(Adz Dzaariyaat: 56).
Pertanyaannya pengabdian (beribadah) seperti apa yang harus manusia lakukan kepada Allah? Banyak orang mengangap ibadah kepada Allah adalah "melakukan segala sesuatu yang diperintahkan Allah dan menjauhi segala yang dilarang Allah" ! Menjalankan perintah Allah berarti melaksanakan segala kandungan dalam Al-Quran tanpa batas dan dipilah-pilah mana yang akan dilaksanakan dan mana yang tidak, Al-Quran adalah pedoman hidup / jalan hidup untuk beribadah kepada Allah dengan menegakkan Kalimat-kalimat / Hukum-hukum Allah SWT di Bumi ini.  Menjauhi perintah Allah berarti menjauhi Thogut.
Kalimat Allah dalam Al-Qur'an telah secara tegas mengatakan misi yang mesti dipikul oleh manusia, yaitu : Ibadah, kholifah, menjalankan ujian, Menjadi rahmat untuk alam dan menegakkan Dien-Nya.  Inilah amanah hidup yang mesti dipikul oleh manusia sebagaimana hamba Allah di atas.   
Untuk menopang keberhasilan misi hidupnya di bumi, Allah SWT tidak membiarkan hambanya tanpa persiapan untuk melaksanakan misinya di Bumi, Allah telah memberikan sarana dan prasarana kepada manusia. Meliputi :
1.          Design pisik yang sempurna
Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya”.
(At-Tin : 4)
2.         Kedudukan yang tinggi dari makhluk Allah yang lainnya
Dan sesungguhnya telah kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan dilautan, Kami beri mereka rizki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan”.
( Al-Isra : 70)
3.         Akal pikiran dan indra yang lengkap
Dan Allah megeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberikan kamu pendengaran, penglihatan dan hati (pikiran dan perasaan) agar kamu bersyukur”.
(An-Nahl : 78)
4.         Menyediakan segala apa yang ada dibumi dirancang untuk manusia
Dia-lah Allah, yang menjadikan segala apa yang ada di bumi untuk kamu”.
(Al-Baqoroh : 29)

Jadilah Mukmin sejati di antara orang-orang Mukmin,  Mukmin yang akan menegakkan Dien Allah di Bumi Allah.

Rabu, 07 Maret 2012

TAUHID, AQIDAH


TAUHID
   
Artinya : Maka ketahuilah, bahwa Sesungguhnya tidak ada Ilah (sesembahan, Tuhan) selain Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan. dan Allah mengetahui tempat kamu berusaha dan tempat kamu tinggal. (47/19)

Kedudukan tauhid dalam aqidah seseorang muslim:
1.     Sebagai risalah hidup 51/56
2.    Sebagai inti sari risalah Islam dan misi risalah para nabi sepanjang masa, 16/36, 21/25, 7/59,65,73
3.    Sebagai dasar diterimanya amal, 16/97 dan 39/65
4.    Sebagai Landasan Dakwah kepada umat lain, 3/64
Bentuk Tauhid
1.     I’tiqodi ilmi (keyakinan ilmiyah)
2.    Amali suluki (amal prilaku)
Tauhid ala jahiliyah : 10/31, 23/84-90
Kondisi jahiliyah selanjutnya : 6/63-64



Barangsiapa yang mentaati Rasul itu, Sesungguhnya ia telah mentaati Allah. dan Barangsiapa yang berpaling (dari ketaatan itu), Maka Kami tidak mengutusmu untuk menjadi pemelihara bagi mereka. (An-Nisa : 80)


Syarat-syarat Laa illaha illallah :
1.     Ilmu (faham)
‘Man Mata wa huwa ya’lamu laa illaha illallah dahkolal jannah’
Artinya :dan siapa yang mati dan dia mengetahui (mengilmui)bahwa tiada tuhan selain Allah pasti masuk surga. (HR. Muslim)

Kalimat Toyibah yang akan memasukan pelakunya ke dalam surga adalah di syaratkan dengan ilmu. Artinya mengetahui makna yang sebenarnya apa yang dimaksudkan dari kalimat tauhid tersebut. Baik yang di nafikan dan di tetapkan, seperti 41/19.

            Artinya : Maka ketahuilah bahwa sesungguhnya tidak ada tuhan selain Allah.
         
          Kalimat tauhid mengandung makna yang sangat agung :
a.    Laa Ma’buda Illallah
b.    Laa Hakima Illallah
c.    Laa Malika Illallah
d.    Laa Khaliqa Illallah
e.    Laa Raziqa Illallah
f.    Laa Yatawakal Illallah
g.    Dsb asmaul Husna Nya Allah

2.    Yakin
Rasul Bersabda :
‘Asyhadu anla illaha illallah wa annii Rasulullah laa yalqollahu bihimaa ‘abdun ghoiro syaaki fiihimaa illaa dakholal jannah’
Artinya : Aku bersaksi tiada tuhan selain Allah dan aku (Muhammad) Utusan Allah, tiada seorang hamba berjumpa dengan Allah dengan kedua kalimat tadi tana ragu-ragu maka masuk kedalam surga. (HR. Muslim)

  
Artinya : Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang percaya (beriman) kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjuang (berjihad) dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah. mereka Itulah orang-orang yang benar. (49/15)

3.    Qabul : menerima secara bulat apa yang menjadi tuntutan dari kalimat tauhid, baik dalam hati, perkataan maupun perbuatannya.
Man qoola laa illaha illallah wa kafaro bimaa yu’badu min duunillahi haroma maaluhu wa hisaabuhu ‘alallahi
Artinya : Barang siapa yang mengucapkan laa illaha illallah serta mengkufuri yang disembah selain Allah, maka diharamkan harta dan darahnya, sedangkan perhitungannya ada pada Allah. (HR. Muslim)

4.    Inqiyad : Ketundukan terhadap apa yang dituntut oleh kalimat tersebut;
Laa yu’minu ahadukum hatta yakunu hawaahu taba’an limaa ji’tu bihi
Artinya : Tidak beriman seseorang sehingga hawa nafsunnya mengikuti kepada yang datang kepadaku.
   
Artinya : dan Barangsiapa yang menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang Dia orang yang berbuat kebaikan, Maka Sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang kokoh. dan hanya kepada Allah-lah kesudahan segala urusan. (31/22)

5.    Shidik : Kalimat tauhid yang di ucapkan secara jujur dan benar
Maa min ahadin yasyhadu alla illaha illallah wa ana Muhammadarasulullah shidqon min qolbihi illa haromahu Allahu ‘alannari’
Tiada seorang yang bersakasi dengan kalimat tauhid (syhadatain) benar-benar dalam hatinya, maka Allah mengharamkannya dari api neraka. ( HR. Bukhori).
Syafaa’aty liman Yasyhadu alla illaha illallah mukhlison yushodiqu qolbubuhu lisanuhu wa lisanuhu qolbuhu
Artinya : Syafaat ku untuk orang yang bersaksi bahwa tiada illah kecuali Allah, ikhlas yang mengucapkannya ,e,benarkan apa yang ada didalam hatinya membenarkan apa yang di ucapkannya. (HR. Ahmad)

6.    Ikhlas : mengikuti apa yang Allah inginkan
7.    Mahabbah :
   
Artinya :  Hai orang-orang yang beriman, Barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, Maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintaiNya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha mengetahui. (Al-maidah : 54)

Selasa, 06 Maret 2012

MU’MIN LAM YARTABU


MU’MIN LAM YARTABU
   
Artinya : Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang percaya (beriman) kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjuang (berjihad) dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah. mereka Itulah orang-orang yang benar. (49/15)
         
          Iman yang kuat sesungguhnya adalah iman yang tertancap dengan kuat di dalam dada kemudian di ikrarkan dengan syahadat, dan ditindak lanjuti dengan sikap “lam yartabu”, tidak ada keraguan sedikitpun kepada Allah dan Rasul-Nya.
          Dengan iman yang mengakar dalam dada akan menumbuhkan pohon iman yang cabang-cabangnya menjulang dalam kehidupan seorang mukmin, antara lain :

1.     Ridho Allah sebagai Rabb, Islam sebagai Dien dan Muhammad sebagai Rasul.
“dzaqo tho’mal iman man rodhiya billahi rabba, wa bil Islami Diina wa Bi Muhammadin Rasuula”
Artinya : akan merasakan manisnya iman siapa yang ridho Allah sebagai Rabbnya, Islam sebagai Diennya, dan Muhammad sebagai Rasulnya. (HR. Muslim).

a.    Tulus ikhlas menyambut seruan Allah dan Rasul-Nya dengan sambutan “sami’na wa atho’na”, kami dengar dan kami taat.
Artinya : Sesungguhnya jawaban oran-orang mukmin, bila mereka dipanggil kepada Allah dan Rasul-Nya agar Rasul menghukum (mengadili) di antara mereka ialah ucapan. "Kami mendengar, dan Kami patuh". dan mereka Itulah orang-orang yang beruntung.(24/51)

b.    Tidak ada keberatan sedikitpun dalam hatinya atas apa yang telah ditetapkan Allah dan rasul-Nya, atas apa yang di pilihkan, di syariatkan Allah dan rasul-Nya. Apabila ada keberatan barang sedikit saja sesungguhnya mereka belum beriman.
   
Artinya :  Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya. (4/65)----- 33/36
2.    Asyaddu Hubban Lillah
Mencintai Allah dan rasul-Nya di atas segala-galanya, sehingga tidak ada yang lebih dicintai, diutamakan dan di agungkan kecuali Allah dan rasul-Nya. --- 2/165 ---- 9/24
Rasul bersabda : ‘tiga macam apabila ada pada seseorang akan merasakan manisnya iman :
-      Tidak mencintai seseorang kecuali hanya karena Allah
-      Menjadikan Allah dan Rasul-Nya paling dicintai
-      Di lempar ke dalam api neraka lebih ia sukai daripada kembali kepada kekufuran setelah Allah menyelamatkan.

3.    Memiliki kebanggan Iman
Dengan kebanggaan iman seorang muslimtidak pernah merasa rendah diri atau minder berhadapan dengan kekafiran.

Artinya : janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, Padahal kamulah orang-orang yang paling Tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman. (3/139)

 
Artinya :  dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat yang adil dan pilihan[95] agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. dan Kami tidak menetapkan kiblat yang menjadi kiblatmu (sekarang) melainkan agar Kami mengetahui (supaya nyata) siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang membelot. dan sungguh (pemindahan kiblat) itu terasa Amat berat, kecuali bagi orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah; dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada manusia. (2/143)----- 3/110----3/196-198

4.    Istiqomah
“Ya Rasulullah.... Qul fil Islami qoulan laa as’aluka a’nhu ahadan ghoiruka, Qoola Qul Amantu Billahi tsumas taqiem’
Ya Rasul,,, Katakan kepadaku tentang Islam sehingga aku tidak bertanya kepada seseorangpun selainmua, Rasul Berkata, ‘Nyatakan saya beriman kepada Allah lalu istiqomah. (HR. Muslim)
Artinya : Maka karena itu serulah (mereka kepada agama ini) dan tetaplah[1343] sebagai mana diperintahkan kepadamu dan janganlah mengikuti hawa nafsu mereka dan Katakanlah: "Aku beriman kepada semua kitab yang diturunkan Allah dan aku diperintahkan supaya Berlaku adil diantara kamu. Allah-lah Tuhan Kami dan Tuhan kamu. bagi Kami amal-amal Kami dan bagi kamu amal-amal kamu. tidak ada pertengkaran antara Kami dan kamu, Allah mengumpulkan antara kita dan kepada-Nyalah kembali (kita)". (42/15)
-----> 29/2-3 ----> 14/8 ---->5/100----> 41/30-31

Berdasarkan ayat-ayat tersebut Allah mebimbing orang mukmin dengan cara:
a.    Tidak ada ketakutan ---->20/72 --->3/173
b.    Tidak ada kesedihan ----> 65/3 --->64/11
c.    Optimis dibawah perlindungan ----41/30-31, 47/7, 30/47.

5.    Tawakal
Iman tidak bisa dipisahkan dengan tawakal. Artinya bila seseorang beriman kepada Allah.
    
Artinya : berkatalah dua orang diantara orang-orang yang takut (kepada Allah) yang Allah telah memberi nikmat atas keduanya: "Serbulah mereka dengan melalui pintu gerbang (kota) itu, Maka bila kamu memasukinya niscaya kamu akan menang. dan hanya kepada Allah hendaknya kamu bertawakkal, jika kamu benar-benar orang yang beriman". (5/23)-----> 3/160





Minggu, 04 Maret 2012

AKHLAQ 'IBADUR-RACHMAN' KARAKTER IBADUR-RACHMAN (2)


Karakter 2
Menghindari konfrontasi dengan orang-orang jahil
(membalas kejahatan dengan kebaikan)

Dan apabila ornng-orang jahil menyapa mereka (dengan kata-kata yang menghina), mereka mengucapkan kata-kata yang baik

Penjelasan :
  1. Makna kata-kata yang baik dalam ayat ini adalah : memberikan perkataan yang baik, bertutur kata yang baik, menolak dengan kata-kata yang baik, tidak menyakitkan hati lawan berbicara.
  2. Allah mengajarkan hamba-hamba-Nya supaya bijaksana menghadapi orang-orang jahil (bodoh), karena sudah menjadi sunatullah  dan  sunaturrasul, orang-orang jahil pasti akan menghadang gerak langkah dakwah baik dengan lisan maupun perbuatan, mengejek, menghina, memerangi bahkan membunuh para penyeru dakwah.
  3. Orang bodoh (jahil) adalah orang yang tidak mau berhukum kepada hokum Allah, bisa jadi orang jahil itu adalah orang yang pandai dan cendikia. Misalnya Abu Jahal, dia bukan orang yang bodoh bahkan dia adalah orang ahli hokum pada saat itu. Karena tidak mau tunduk kepada hokum aturan Allah, maka di juluki Abu Jahal (bapak orang-orang bodoh). Begitupun kita, apabila tidak mau tunduk terhadap aturan Allah maka sama seperti Abu Jahal.
  4. Apabila mereka mengejek atau menghina kamu. Allah mengajarkan kepada hamba-hamba – Nya dengan bersabar, tidak emosional dan menghindari mereka dengan cara yang baik. 'Dan bersabarlah terhadap apa yang mereka katakan dan tinggalkan mereka dengan cara yang lebih baik'. (73:10). Misalnya : "saya memberikan kamu buku, kalau kamu menerima buku tersebut, maka buku itu akan menjadi milik kamu bukan milik saya lagi. Sebab kamu menerima pemberian buku tersebut. Apabila saya memberikan buku, kemudian kamu tidak menerima, maka buku tersebut adalah milik saya dan masih menjadi milik saya, sebab kamu tidak menerima pemebrian buku tersebut." Begitupun dengan kata-kata yang menghina/mengejek kamu. Misalnya : " saya berkata kepada kamu, dan saya katakan bahwa kamu adalah 'gendut', (kata-kata 'gendut' adalah suatu pemberian dari saya untuk kamu), jika kamu menerima kata-kata 'gendut', maka kamu akan sakit hati dan cenderng untuk membalas, itulah milik mu, karena kamu menerima kata-kata itu dan bukan milik saya, sehingga dengan kata-kata itu kamu tidak bisa tidur, gelisah, BT dsb yang sejenis. Sedangkan saya yang memberikan, sedang asik-asik bermain, makan, tidur atau dengan kata lain 'enjoy aja'. Sedangkan kamu tersiksa dengan kata-kata saya. Misalnya : " saya bertingkah/bersikap 'jutek' kepada kamu, (sikap 'jutek' saya kepada kamu adalah suatu pemberian yang saya berikan kepada kamu), jika kamu sakit hati atas sikap 'jutek' saya, berarti kamu menerima pemberian saya. Pertanyaannya, kenapa kamu bisa menolak buku yang saya berikan tetapi tidak bisa menerima kata-kata dan sikap yang saya berikan ? dimana letak perbedaan antara buku, kata-kata dan sikap ?
  5. Dan tidaklah sama kebaikan dan keburukan, tolaklah kejahatan itu dengan cara yang lebih baik, sehingga orang yang ada permusuhan antara kamu dan dia akan seperti teman yang paling setia. (41:34)