KARAKTER 'IBADUR-RACHMAN
Karakter
Ibadurrahman (1)
Tawadhu
'Dan hamba-hamba Tuhan Yang Maha
Pengasih itu (adalah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah
hati.'
(25:63)
Penjelasan:
- Rendah hati berarti tawadhu' atau tidak sombong, tidak membanggagakan diri. Seorang yang tawadhu' berarti orang yang tidak sombong dan tidak takabur, sikap yang demikian ini tumbuh karena menyadari keberadaan dirinya, asal usulnya sebagai makhluk yang lemah, yang bodoh dan yang fakir, yang tanpa pertolongan Allah tidak ada apa-apanya. Laa haula wala quwata illa billah.
- Tawadhu diperintahkan baik kepada Allah dan kepada sesame manusia. Tawadhu kepada Allah berarti merendahkan diri dengan mengikuti seluruh apa yang diperintahkan-Nya. Tawadhu kepada sesame manusia berarti tidak merendahkan sesamanya….. 'dan hendaklah berendah hatilah kamu terhadap orang-orang yang beriman'. (15:88)
- Namun kepada orang-orang kafirkita tidak boleh berendah diri tetapi harus punya izzah (kewibawaan) karena Allah telah meninggikan derajat orang-orang mukmin atas orang kafir. 'janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang beriman'. (3:139)
- Kebalikan dari tawadhu adalah thogo, takabur, tinggi hati yang timbul karena istagna : (merasa mampu segala-galanya, merasa kuat, merasa besar dst) (96:6-7). Figur-figur mustakbirun sepanjang sejarah telah dihancurkan Allah tanpa ada yang selamat. Iblis laknatullah dihancurkan karena kesombongannya (7:12-13), firaun dihancurkan karena kesombongannya (28:4), Karun dihancurkan karena kesombongannya (28:78), pemilik kebun dalam surah Al-Kahfi diazab oleh Allah karena kesombongannya, bahkan orang-orang mukmin pernah membanggakan kekuatannya karena memiliki jumlah yang banyak, akhirnya dihukum Allah dengan kekalahan (9:25).
Intinya
kita sebagai manusia yang lemah tidak patut menyombongkan diri walau pun
sebesar atom. Adapun jenis-jenis kesombongan diantaranya : jangan ! TENGIL
BOS !
T = Tamak/Takabur (mau banyak sendiri/sombong)
E
= Egois (mau menang/benar sendiri)
N
= Norak (ingin dilihat oranglain, beda dari kenyataan/senang pamer)
G
= Galak (suka marah tanpa alas an)
I =
Iri (ga seneng negelihat teman senang)
L =
Licik (cari jalan ga benar untuk bersaing)
B =
Boros/Bohong (ga pair dengan apa yang ada)
O =
Over ackting (suka tampil dengan sikap orang/bertopeng)
S =
Syirik (menduakan Allah)
Bahayanya
sombong :
'
Tidak akan masuk Syurga seseorang apabil didalam hatinya ada sebesar atom dari
rasa sombong' (HR. Muslim)
'Negri
akhirat diciptakan bukan untuk orang-orang yang
menyombongkan diri'. (28:83)
Manusia
sombong adalah manusia yang kalah dengan hawa nafsunya.
' Tidak beriman seseorang
dari kalian sehingga keinginan (hawa nafsu) nya mengikuti apa yang aku bawa '.
(HR. Abdullah bin Amr bin Ash)
Ciri-ciri
khas sombong :
1.
Mendustakan kebenaran
2.
Merendahkan orang lain
3.
Tidak suka ibadah secara
ikhlash, ingin dilihat orang (riya)
4.
Anti kritik karena terkecoh
dengan kebenaran
5.
Pilih-pilih teman
6.
Kecewa karena tidak diperlakukan
istimewa/special
7.
Sensitif mudah marah dan
tersinggung
8.
Pendengki tidak mau tersaingi,
suka mencela dan tidak mau memuji orang lain maunya dipuji.
9.
gelisah hidupnya, pikirannya
selalu ingin dipuji orang lain.(makin ingin dipuji/dihormati maka makin sering
sakit hati, gelisah kalau tidak dipuji)
10.
Tidak mendapat pahala dari
Allah
Kenapa
orang bisa sombong :
1.
Karena tahta
2.
Karena harta
3.
Karena ilmu, gelar (tingginya
ilmu kuncinya rendah hati)
4.
Karena penampilan
5.
Populer
'Harus hati-hati dan waspada
hal ini bukan untuk orang lain akan tetapi untuk kita sendiri'.
Apa
tindakan kita agar tidak sombong ?
1.
Katakan semua ini adlah milik
Allah, termasuk diri kita merupakan amanat dari Allah.
2.
Rindukan nasihat, tak perlu
memandang orangnya tapi lihat lah perkataannya.
3.
Menyikapi kepada orang lain
bahwa mereka adalah orang penting, sopan kepada orang lain. Menghormati yang
lebih tua dan menyayangi kepada yang lebih kecil/muda.
4.
Senang bergaul kepada orang
du'afa atau dengan orang yang mempunyai keterbatasan.
5.
Ingat mati.