PRINSIP
AD-DIEN ISLAM
Setelah kita bicarakan di dalam pengetahuan Dien dan
macam-macamnya maka sekarang kita kembali kepada sekema yang lalu (bc.
Memahami Aqidah Islam), telah di
gambarkan skema Dien. Allah SWT dengan
ilmu-NYA yaitu Qur’an mengajarkan makhluknya manusia dan alam semesta adalah menjadikan Allah SWT sebagai pengatur, penguasa, dan sembahan atau yang di ‘ibadati. Maka
perpaduan antara: Rububiyyah (Hukum) + Mulkiyyah
(wilayah/Daar) + Ubudiyyah/ Uluhiyyah (umat/jamaah/warga) inilah
unsur Syar’iah dan Ad Dien, sebagai dasar ilmu yang benar untuk
membentuk sebuah Aqidah ke-Islaman yang benar, inilah sebenar-benarnya IMAN.
Dan dari sini
kita faham sesungguhnya mushaf dengan juz2 nya yang tiga puluh dan surat yang
berjumlah dengan ribuan ayat yang dimulai dengan Al-Fatiha dan di sempurnakan
dengan surat An-Naas, tidak lain isinya
kecuali masalah Pokok 3 (tiga) yaitu: “Rububiyaah dari kata Rabb,
Mulkiyah dari kta Al-Maliki, dan Ubudiyah atau Uluhiyah dari kata Al-Ma’bud
atau Al-Ilahi”, sekalipun kedudukan khabariyah atau kejadian (insyarah) maka
khabariyah itu berbentuk kisah / cerita atau peringatan dan I’tibar, tidak menunjukan kecuali
seputar masalah Prinsip Tiga [Rububiyyah
(Hukum) + Mulkiyyah (wilayah/Daar) + Ubudiyyah/
Uluhiyyah (umat/jamaah/warga)], begitu juga Insyarah (yang berbentuk) perintah, larangan
dan petunjuk.
Maka Rububiyah itu adalah hukum dan Mulkiyah yakni wilayah/Negara dan Ubudiyah atau
Uluhiyah adalah Insan yakni jamaah/ummat. Dan materi-materi yang tiga ini
adalah Prinsip dan unsur-unsurnya tidak dapat dipisah-pisahkan satu sama lain
selama-lamanya, oleh karena itu Hukum tanpa wilayah/Negara tempat terlaksananya hukum
tidak ada artinya, dan wilayah/negara tanpa adanya ummat
begitu juga tidak ada artinya, dan begitu juga umat tanpa wilayah/Negara
maka tidak mungkin dan Hukum tanpa Ummat
begitu juga (tidak mungkin), demikianlah sehingga: Hukumnya Islam + Wilayah/Negaranya
Islam + Umatnya Islam.
Hal ini selalu dan selalu menjadi perdebatan pajang
lebar, yang selalu merujuk pada pertanyaan mana nash /
dalil dari Qur’an yang qothi / kuat (letterlook) Negara Islam ? maka cara kita menjawabnya
cukup dengan senyum saja, karena pertanyaan itu adalah pertanyaan manusia
Dholim dan mereka goblok / tolol tentang Qur’an, sebagaimana Firman –NYA QS.
33/72
“Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan
gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka
khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia.
Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh”
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan
yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu
mendapat keberuntungan (Qs. 5/35).
Wallahu a’lam bish shawab.