Karakter 2
Menghindari konfrontasi dengan
orang-orang jahil
(membalas kejahatan dengan kebaikan)
Dan apabila ornng-orang jahil
menyapa mereka (dengan kata-kata yang menghina), mereka mengucapkan kata-kata
yang baik
Penjelasan :
- Makna kata-kata yang baik dalam ayat ini adalah : memberikan perkataan yang baik, bertutur kata yang baik, menolak dengan kata-kata yang baik, tidak menyakitkan hati lawan berbicara.
- Allah mengajarkan hamba-hamba-Nya supaya bijaksana menghadapi orang-orang jahil (bodoh), karena sudah menjadi sunatullah dan sunaturrasul, orang-orang jahil pasti akan menghadang gerak langkah dakwah baik dengan lisan maupun perbuatan, mengejek, menghina, memerangi bahkan membunuh para penyeru dakwah.
- Orang bodoh (jahil) adalah orang yang tidak mau berhukum kepada hokum Allah, bisa jadi orang jahil itu adalah orang yang pandai dan cendikia. Misalnya Abu Jahal, dia bukan orang yang bodoh bahkan dia adalah orang ahli hokum pada saat itu. Karena tidak mau tunduk kepada hokum aturan Allah, maka di juluki Abu Jahal (bapak orang-orang bodoh). Begitupun kita, apabila tidak mau tunduk terhadap aturan Allah maka sama seperti Abu Jahal.
- Apabila mereka mengejek atau menghina kamu. Allah mengajarkan kepada hamba-hamba – Nya dengan bersabar, tidak emosional dan menghindari mereka dengan cara yang baik. 'Dan bersabarlah terhadap apa yang mereka katakan dan tinggalkan mereka dengan cara yang lebih baik'. (73:10). Misalnya : "saya memberikan kamu buku, kalau kamu menerima buku tersebut, maka buku itu akan menjadi milik kamu bukan milik saya lagi. Sebab kamu menerima pemberian buku tersebut. Apabila saya memberikan buku, kemudian kamu tidak menerima, maka buku tersebut adalah milik saya dan masih menjadi milik saya, sebab kamu tidak menerima pemebrian buku tersebut." Begitupun dengan kata-kata yang menghina/mengejek kamu. Misalnya : " saya berkata kepada kamu, dan saya katakan bahwa kamu adalah 'gendut', (kata-kata 'gendut' adalah suatu pemberian dari saya untuk kamu), jika kamu menerima kata-kata 'gendut', maka kamu akan sakit hati dan cenderng untuk membalas, itulah milik mu, karena kamu menerima kata-kata itu dan bukan milik saya, sehingga dengan kata-kata itu kamu tidak bisa tidur, gelisah, BT dsb yang sejenis. Sedangkan saya yang memberikan, sedang asik-asik bermain, makan, tidur atau dengan kata lain 'enjoy aja'. Sedangkan kamu tersiksa dengan kata-kata saya. Misalnya : " saya bertingkah/bersikap 'jutek' kepada kamu, (sikap 'jutek' saya kepada kamu adalah suatu pemberian yang saya berikan kepada kamu), jika kamu sakit hati atas sikap 'jutek' saya, berarti kamu menerima pemberian saya. Pertanyaannya, kenapa kamu bisa menolak buku yang saya berikan tetapi tidak bisa menerima kata-kata dan sikap yang saya berikan ? dimana letak perbedaan antara buku, kata-kata dan sikap ?
- Dan tidaklah sama kebaikan dan keburukan, tolaklah kejahatan itu dengan cara yang lebih baik, sehingga orang yang ada permusuhan antara kamu dan dia akan seperti teman yang paling setia. (41:34)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar