Minggu, 26 Agustus 2012

Klasifikasi Ad-Dien


KLASIFIKASI AD-DIEN ISLAM
Setelah kita memahami mengenai DIEN Islam, sebagi sebuah fitrah yang di berikan ALLAH Swt bagi manusia melalui Rasullah Saw sebagai suatu tuntunan dalam keselamatan berkehidupan di dunia dan di akherat kelak.  Kini akan saya utarakan mengenai klasifikasi Dien yang harus kita pahami agar tidak tersesat atau salah dalam menjalankan Dien Islam.
Maka perpaduan antara:  Rububiyyah (Hukum) + Mulkiyyah (wilayah/Daar) + Ubudiyyah/ Uluhiyyah (umat/jamaah/warga) inilah unsur Syar’iah dan Ad Dien, sebagai dasar ilmu yang benar untuk membentuk sebuah Aqidah ke-Islaman yang benar, inilah sebenar-benarnya IMAN. (baca. Materi Memahami Aqidah Islam)

Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari kemudian, dan mereka tidak mengharamkan apa yang diharamkan oleh Allah dan RasulNya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang diberikan Al-Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk (Qs. 9:29)
Apakah mereka mempunyai sembahan-sembahan selain Allah yang mensyariatkan untuk mereka Dien (agama) yang tidak diizinkan Allah? Sekiranya tak ada ketetapan yang menentukan (dari Allah) tentulah mereka telah dibinasakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang zalim itu akan memperoleh azab yang amat pedih (Qs. 42:21)
Katakanlah: "Hai orang-orang kafir; Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah; Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah; Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah; dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah; Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku (Qs. 109:1-6)

Dari ayat-ayat di atas jelaslah bahwa ada 2 (dua) klasifikasi Dien (agama) yang di fahamkan Allah bagi manusia, yaitu: (1) DIENUL HAQ dan (2) DIENUL BATHIL
Ø  DIENUL HAQ
Dienul haq adalah Dien Allah yang disampaikan melalui perantara rasul-rasul-Nya sejak Nabi Nuh, Nabi Ibrahim, Nabi Musa, Nabi Isa, yang akhirnya telah disempurnakan pada masa Rasulullah Muhammad Saw, sebagai Nabi-Nya yang terakhir. Dienul Haq juga disebut Dienul Islam atau Dienullah. Atau dengan istilah lain, dienul haq adalah Dien Tauhid yang di syariatkan Allah dengan kitab-Nya (Al-Qur’an) untuk keselamatan manusia atas diri dan lingkungannya.

"... Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu dien-mu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi dien bagimu..." (QS. 5:3)

"Dia-lah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan Dien yang haq agar dimenangkan-Nya terhadap semua dien.." (QS.48:28)
Ø  DIENUL BATHIL
Dienul bathil adalah Dien Thoghut (setan) melalui perantara pengikut-pengikut-Nya yang terdiri dari golongan jin dan manusia yang tidak mengakui atau menerima dienullah sebagai jalan hidupnya. Dien bathil disebut juga Dienul Kafir atau Dienul Jahiliyyah. Atau dengan istilah lain, dienul bathil adalah Dien Musyrik yang disyariatkan orang-orang kafir dengan hawa nafsu dan pola fikir yang ada di otak yaitu angan-angannya untuk merusak fitrah manusia yang di syariatkan Allah dan keseimbangan lingkungan demi tujuan-tujuan duniawi.

"Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang mengaku dirinya telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu dan kepada apa yang diturunkan sebelum kamu ? Mereka hendak berhakim kepada thoghut, padahal mereka telah diperintah mengingkari thoghut itu. Dan syaitan bermaksud menyesatkan mereka (dengan) penyesatan yang sejauh-jauhnya." (QS. 4:60)

"Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada Allah dan rasul-rasul-Nya, dan bermaksud memperbedakan antara (keimanan kepada) Allah dan rasul-rasul-Nya, dengan mengatakan : 'Kami beriman kepada yang sebahagian dan kami kafir terhadap sebahagian (yang lain)', serta bermaksud (dengan perkataan itu) mengambil jalan (tengah) di antara yang demikian (iman atau kafir), merekalah orang-orang yang kafir sebenar-benarnya. Kami telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir itu siksaan yang menghinakan." (QS. 4:150-151)

Andaikata Islam dimaknakan agama, maka sudah menjadi keharusan seseorang yang mengaku beragama Islam untuk melaksanakan apa yang di syariatkan Allah dengan kitab-Nya Al-Qur’an.  Seseorang yang beragama Islam sudah seharusnya menjadikan dien haq sebagai jalan hidupnya, berhukum Islam, dan melaksanakan aturan Islam atas diri dan lingkungannya, beriman pada yang sebagian dan kafir pada yang sebagian.
Lalu mereka yang mengaku beragama Islam menjadikan dien bathil sebagai jalan hidupnya serta mengangkat pemimpin melalui mekanisme dien bathil, maka tidak dapat dikatakan mereka beragama Islam, meskipun mereka menjalankan ibadah yang bersifat ritual seperti sholat, puasa, dan haji. Karena mereka tidak berhukum Islam, dan melaksanakan aturan Islam atas diri dan lingkungannya.  Para penganut dan pengikut paham dien bathil hanya mengakui eksistensi Allah sebagai Dzat yang “diagungkan di langit”, namun menolak pengagungan Dien Allah di bumi.

Wallahu a’lam bish shawab.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar